TUGAS V-CLASS 3
1. Jelaskan tentang
teknik encoding Polar
2. Jelaskan tentang
teknik encoding Unipolar
3. Jelaskan tentang
teknik encoding Bipolar
4. Apakah yang anda
ketahui tentang satelit?
5. Sebutkan
kelebihan dan kelemahan menggunakan jaringan satelit!
JAWABAN:
1. Teknik Encoding Polar (Polar Encoding Technique)
Sinyal polar adalah elemen-elemen sinyal
dimana salah satu logic statenya diwakili oleh level tegangan positif dan yang
lainnya oleh level tegangan negatif. Jenis pengkodean polar menggunakan 2
(dua) buah level tegangan yaitu –V dan +V (tegangan positif dan negatif) untuk
menyatakan data biner dengan nilai 0 dan 1.
NRZ-L (Non-Return to Zero Low)
Level +V digunakan untuk menyatakan data
biner 0, sedangkan level tegangan –V digunakan untuk menyatakan data biner 1.
NRZ-I (Non-Return to Zero Inverted)
Representasi level –V atau +V menyatakan
adanya perubahan data biner dari menuju logika 1. Artinya, setiap ada perubahan
urutan data biner dari 0 ke 1 atau 1 ke 1, maka level tegangan akan berubah
dari sebelumnya. Misalkan level sebelumnya +V maka perubahan bit 0 ke 1 atau 1
ke 1 menyebabkan levelnya menjadi –V dan sebaliknya jika level sebelumnya –V
maka perubahan data biner dari 0 ke 1 atau 1 ke 1 menyebabkan levelnya berubah
menjadi +V. Perubahan data dari 0 ke 0 dan 1 ke 0 tidak akan menyebabkan perubahan
level tegangan.
RZ (Return to Zero )
Pengkodean saluran jenis Return to Zero
(RZ) menggunakan level –V dan +V dengan transisi di pertengahan bit data biner.
Data biner 0 dinyatakan dengan transisi dari level –V menuju 0V, sedangkan data
biner 1 dinyatakan dengan transisi dari level +V menuju 0V. Contoh pengkodean
saluran jenis RZ ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Manchester
Pengkodean Manchester
menggunakan level –V dan +V dengan transisi ditengah-tengah bit data biner.
Data biner 0 dinyatakan dengan transisi level tegangan dari +V menuju –V,
sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan transisi level tegangan dari –V menuju
+V.
Differential Manchester
Pengkodean Differential Manchester
merupakan modifikasi pengkodean Manchester, dimana letak transisi level
tegangan dari –V menuju +V atau sebaliknya yaitu +V menuju –V dipengaruhi oleh
data biner. Data biner 0 ditandai dengan transisi level tegangan terletak
diawal interval data bit, sedangkan data biner 1 ditandai dengan transisi level
tegangan terletak ditengah interval bit dari data.
2. Teknik Encoding
Unipolar
Encoding unipolar hanya menggunakan satu tingkat dari nilai
1 sebagai nilai positif dan 0 tetap menganggur. Sejak unipolar encoding baris
memiliki salah satu daerah pada 0 Volts, itu juga disebut return to zero (RTZ)
seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Sebuah contoh umum dari unipolar
pengkodean garis adalah tingkat logika 11'L digunakan dalam komputer dan logika
digital.
Encoding unipolar merupakan komponen DC (Direct Current) dan
oleh karena itu, tidak bisa melalui media seperti microwave atau transformator.
Ini memiliki marjin kebisingan yang rendah dan kebutuhan hardware tambahan
untuk tujuan sinkronisasi. Hal ini juga cocok di mana jalur sinyal pendek.
Untuk jarak jauh, menghasilkan kapasitansi dalam media transmisi dan oleh
karena itu, tidak pernah kembali ke nol seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
3. Teknik Encoding Bipolar
Pengkodean bipolar yaitu pengkodean dengan menggunakan 3 (tiga) buah level
tegangan yaitu –V, 0V, dan +V untuk menyatakan data biner.•
Bipolar-AMI
Pengkodean Bipolar-AMI menggunakan level tegangan 0V untuk menyatakan data biner 0, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan level tegangan –V dan +V secara bergantian.
Pengkodean Bipolar-AMI menggunakan level tegangan 0V untuk menyatakan data biner 0, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan level tegangan –V dan +V secara bergantian.
Bipolar 8 Zeros Substitution
- Bipolar dengan 8 Zeros Substitution
- Berdasarkan bipolar-AMI
- Apabila terdapat 8 level tegangan nol berurutan, maka kedelapan level tegangan tersebut disubstitusi oleh level tegangan 000VB0VB
V = Valid bipolar signal
B = Bipolar violation
High Density Bipolar 3 Zeros
- Berdasarkan bipolar-AMI
- Jika jumlah sinyal tidak nol setelah substitusi terakhir adalah ganjil, maka substitusi dilakukan dengan menggunakan level tegangan 000V.
- Jika jumlah sinyal tidak nol setelah substitusi terakhir adalah genap, maka substitusi dilakukan dengan menggunakan level tegangan B00V.
4. PENGERTIAN SATELIT
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan
waktu rotasi dan revolusi tertentu. Sedangkan dalam kamus besar Bahasa
Indonesia, satelit adalah bintang siarah yang mengedari bintang siarah yang
lebih besar, misalnya bulan yang mengedari bumi. Satelit dapat mengelilingi
planet karena adanya gaya gravitasi planet.
JENIS DAN FUNGSI SATELIT
1. Satelit Alami
Satelit alami adalah salah satu benda luar angkasa yang
telah ada (bukan buatan manusia) yang mengorbit suatu planet. Satelit alami
bumi adalah bulan. Selama mengelilingi bumi, bulan mengalami tiga gerakan
sekaligus, yaitu rotasi, revolusi bulan mengelilingi bumi dan revolusi bulan
mengelilingi matahari.
Rotasi merupakan gerakan peruputaran bulan pada porosnya,
waktu rotasi bulan adalah satu bulan (29hari), sedangkan revolusi merupakan
gerakan beredarnya bulan mengelilingi bumi. Akibatnya, bila dilihat dari bumi,
bentuk bulan akan berubah-ubah, hal ini disebut fase bulan. Dalam sekali
revolusi, bulan mengalami beberapa fase diantaranya bulan baru – bulan sabit –
bulan setengah – bulan bungkuk – bulan purnama – bulan bungkuk – bulan setengah
– bulan sabit – bulan baru.
Selain berotasi dan berevolusi, bulan bersama bumi juga
mengitari matahari. Waktu yang diperlukan bulan untuk mengitari matahari sama
dengan waktu yang diperlukan bumi untuk mengitari matahari, yaitu satu tahun.
Bulan mengelilingi matahari sekali dalam setahun, sedangkan mengelilingi bumi
12 kali dalam setahun, sehingga revolusi bulan sering dijadikan penanggalan
masehi/hijriah.
Adapun fungsi satelit alami (bulan) diataranya adalah:
- Secara tidak lansung melindungi bagi planet yang diorbitnya dari hantaman benda langit lain seperti komet dan asteroid
- Dapat mengontrl kecepatan rotasi suatu planet karena efek gravitasional tidal wave
- Menyeimbangkan perputaran siklus air laut yang mengakhibatkan pasang surut air laut
- Mengurangi efek yang ditimbulkan akibat radiasi sinar ultraviolet
- Memberi penerangan pada malam hari
Contoh satelit alami lainnya diantaranya adalah Callisto,
Ganymede, dan Io yang mengorbit planer Jupiter, serta Titan yang mengorbit
planet Saturnus.
2. Satelit Buatan
Satelit buatan adalah salah satu benda luar angkasa buatan
manusia yang mengorbit suatu planet yang dalam pembuatannya memiliki jenis dan
fungsi tertentu dengan tujuan untuk kepentingan manusia. Berikut merupakan
jenis-jenis satelit berdasarkan fungsinya.
- Satelit navigasi, berfungsi untuk penerbangan dan pelayaran. Satelit ini akan memberikan informasi posisi pesawat terbang dan kapal yang sedang dalam perjalanan.
- Satelit geodesi, berfungsi untuk melakukan pemetaan bumi dan mendapatkan informasi tentang grafitasi.
- Satelit komunikasi berfungsi untuk komunikasi seperti radio, televisi, dan telepon.
- Satelit meteorologi, berfungsi untuk menyelidiki atmosfer bumi guna melakukan peramalan cuaca.
- Satelit penelitian, berfungsi untuk menyelidiki tata surya dan alam semesta secara lebih bebas tanpa dipengaruhi oleh atmosfer. Satelit ini berusaha mendapatkan data-data tentang matahari dan bintang-bintang lain untuk mengungkap rahasia alam semesta.
- Satelit militer, berfungsi untuk kepentingan militer suatu negara, misalnya mengintai kekuatan senjata lawan.
- Satelit survei sumber daya alam, berfungsi untuk memetakan dan menyelidiki sumber-sumber alam dibumi bagi kepentingan pertambangan, pertanian, perikanan dan lain-lain
3. Berdasarkan ketinggian garis edarnya.
satelit
dibedakan menjadi tiga macam, diantaranya:
- Satelit LEO (Low Earh Orbit) yaitu satelit yang bergaris edar rendah yaitu diantara 500 km sampai 10.000 km dari permukaan bumi. Waktu revolusi satelit ini adalah 2 sampai 6 jam. Contoh satelit ini adalah Iridium, Global Star, Elipsat, Odessey, dan Constellation
- Satelit MEO (Medium Earth Orbit) yaitu satelit yang bergaris edar menengah yaitu diantaranya 10.000 km sampai 20.000 km. Waktu revolusi satelit ini antara 6 sampai 12 jam.
- Satelit GEO (Geostatinonary Earth Global) yaitu satelit yang berada pada orbit geostasioner yaitu 36.000 km dari permukaan bumi. Orbit stasioner adalah orbit yang menyebabkan waktu reovolusi satelit sama dengan rotasi bumi, yaitu satu hari. Contoh satelit ini adalah satelit palapa dan intelsat.
5. Kelebihan
serta kekurangan menggunakan jaringan satelit :
KELEBIHAN SATELIT
- Satelit mampu memberikan koneksi dimana saja, karena satelit memiliki range yang sangat luas, dan juga satelit tidak memerlukan LOS ( line of sight ) untuk berkomunikasi tidak seperti BTS pada system komunikasi selular. Dan juga komunikasi menggunakan satelit tidak terpengaruh akan jarak.
- Satelit memiliki jangkauan cukup luas, baik nasional maupun internasional. Jadi dengan satelit memungking komunikasi antar provinsi dalam suatu negara, maupun komunikasi antar negar.
- Komunikasi dapat dilakukan secara point to point maupun ke banyak titik sekaligus secara broadcasting maupun multicasting.
- Satelit menyediakan bandwidth lebar dan kecapatan akses bit yang tinggi
- Pemasangan stasiun bumi atau VSAT dapat dilakukan dimana saja asalkan masih dalam area cakupan dari satelit.
- Satelit sangat ideal untuk daerah yang masih belum memiliki infastruktur telekomunikasi yang memadai karena satelit dapat menjangkau daerah tersebut asalkan daerah tersebut masih dalam daerah yang dapat dijangkau satelit.
KEKURANGAN SATELIT
- Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelite geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangka sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang,
- Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelite adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelite dan kembali ke bumi. Satelite geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
- Satelit sangat sensitif cuaca dan curah hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan.
- Pembuatan satelit memakan biaya besar. Up Front Cost satelit tinggi contohnya untuk Satelit GEO: Spacecraft, Ground Segment & Launch memakan biaya sekitar US $ 200 jt, dengan asuransi: $ 50 jt.
- Distance insensitive dimana biaya yang dikeluarkan untuk komunikasi jarak pendek maupun komunikasi jarak jauh relatif sama.
- Satelit hanya akan efisien dalam memberikan keuntungan jika jumlah user besar dan kapasitas digunakan secara intensif.
- Satelit menggunakan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
- Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus.. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar