Semangat perjuangan bangsa yang telah
ditunjukkan padakemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasanuntuk berkorban. Landasan
perjuangan tersebut merupakan nilai–nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat perjuangan
bangsa telah mengalamipenurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara
lain olehpengaruh globalisasi. Globalisasi ditandai
oleh kuatnya pengaruh lembaga–lembaga kemasyarakatan internasional,
negara–negara maju yang ikut mengatur percaturan politik, ekonomi, sosial
budaya, serta pertahanan dan keamanan global.Globalisasi juga ditandai oleh
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang
informasi,komunikasi, dan transportasi. Hingga membuat dunia menjadi transparan
seolah–olah menjadi sebuah kampung tanpa mengenal batas negara.Semangat
perjuangan bangsa ynag merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan
kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam era
globalisasi dan masa yang akan datang kita memerlukan perjuangan non fisik
sesuai dengan bidang profesi masing masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan
sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada umumnya dan
mahasiswa sebagai calonCendikiawan.
Globalisasi adalah masuknya atau meluasnya
pengaruh dari suatu wilayah/negara ke wilayah/negara lain dan atau proses
masuknya suatu negara dalam pergaulan dunia. Proses globalisasi mengandung
implikasi bahwa suatu aktifitas yang sebelumnya terbatas jangkauannya secara
nasional, secara bertahap berkembang menjadi tidak terbatas pada suatu negara.
Globalisasi menunjukkan semakin meningkatnya ketergantungan antarindividu dan
antarmasyarakat di seluruh dunia. Jadi, pengertian globalisasi adalah
menyatunya negara-negara yang ada di dunia menjadi satu negara yang sangat
besar tanpa mengenal batas.
Faktor-faktor penyebab globalisasi ,
ialah :
- Adanya kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga menjamin kemudahan terlaksananya transaksi ekonomi antarnegara.
- Adanya kemajuan ilmu pengetahuan di bidang teknologi transportasi sehingga memudahkan transfer barang dan jasa antarnegara
- Adanya kemajuan kerja sama ekonomi internasional yang semakin erat sehingga memudahkan terjadinya kesepakatan-kesepakatan antarnegara.
GLOBALISASI dan PENGARUHNYA dalam PENDIDIKAN
Globalisasi
didefinisikan sebagai semua proses yang merujuk kepada penyatuan seluruh warga
dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat global. Namun, pada kenyataannya
globalisasi merupakan penyatuan semu, karena nilai-nilai ekonomi, sosial, dan
budaya didominasi nilai-nilai yang sebenarnya asing bagi masyarakat dunia. Globalisasi sering diterjemahkan “mendunia”. Suatu entitas,
betapapun, dimanapun, kapanpun, dengan cepat menyebar ke seluruh pelosok dunia,
baik berupa ide, gagasan, data, informasi, produksi, pembangunan,
pemberontakan, dan sebagainya, begitu disampaikan, saat itu pula diketahui oleh
semua orang di dunia.
Kekuatan globalisasi menurut analisis para ahli pada umumnya
bertumpu pada 4 kekuatan global, yaitu:
- Kemajuan iptek terutama dalam bidang informasi dan inovasi-inovasi baru di dalam teknologi yang mempermudah kehidupan manusia
- Perdagangan bebas yang ditunjang oleh kemajuan iptek.
- Kerjasama regional dan internasional yang telah menyatukan kehidupan bersama dari bangsa-bangsa tanpa mengenal batas negara.4
- Meningkatnya kesadaran terhadap hak-hak asasi manusia serta kewajiban manusia di dalam kehidupan bersama, dan sejalan dengan itu semakin meningkatnya kesadaran bersama dalam alam demokrasi.
Kemajuan iptek yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Sebagai contoh, berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta membuka program kelas internasional. Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Inilah yang dimaksud dengan globalisasi pendidikan.
Dampak Positif dan Negative Globalisasi Pendidikan
* Dampak positif globalisasi pendidikan:
- Semakin mudahnya akses informasi.
- Globalisasi dalam pendidikan akan menciptakan manusia yang professional dan berstandar Internasional dalam bidang pendidikanGlobalisasi akan membawa dunia pendidikan Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain.
- Globalisasi akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu bersaing.Adanya perubahan struktur dan sistem pendidikan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan karena perkembangan ilmu pengetahuan dalam pendidikan akan sangat pesat.
* Dampak negative globalisasi pendidikan
- Dunia pendidikan Indonesia bisa dikuasai oleh para pemilik modal.
- Dunia pendidikan akan sangat tergantung pada teknologi, yang berdampak munculnya “tradisi serba instant”.
- Globalisasi akan melahirkan suatu golongan-golongan didalam dunia pendidikan.Semakin terkikisnya kebudayaan akibat masuknya budaya dari luar.
- Globalisasi mengakibatkan melonggarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh negara.
Pentingnya Wawasan Perspektif Global Dalam Pengelolaan Pendidikan
Dalam
menghadapi globalisasi tanpa adanya persiapan yang kuat maka globalisasi akan
menjadi sesuatu yang menakutkan dan akan berubah menjadi sesuatu yang negatif.
Cara untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi ini adalah dengan
cara meningkatkan kesadaran dan memperluas wawasan. Cara untuk meningkatkan dan
memperluas wawasan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan cara yang paling
efektif adalah melalui pendidikan.Peningkatan
kualitas pendidikan bagi suatu bangsa, bagaimanapun mesti diprioritaskan. Sebab
kualitas pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia yang
berkualitas saja yang bisa bertahan hidup di masa depan. Salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas pendidikan tersebut adalah dengan
pengelolaan pendidikan dengan wawasan global.
Meningkatkan dan memperluas wawasan global
merupakan unsur penting untuk memahami masalah global. Menurut Makagiansar
(Mimbar Pendidikan, 1989) agar dapat meningkatkan wawasan global, maka
pendidikan memegang peranan penting. Melalui pendidikan maka seseorang harus
mampu mengembangkan 4 hal berikut:
- Kemampuan mengantisipasi (anticipate), artinya pendidikan berusaha menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK yang begitu cepat.
- Mengerti dan mengatasi situasi (cope), artinya dapat mengembangkan kemampuan dan sikap peserta didik untuk menangani dan berhadapan dengan situasi baru. Rasa kepedulian terhadap suatu masalah serta keinginan untuk mengatasi masalah merupakan faktor yang harus dikembangkan pada diri anak.
- Mengakomodasi (acomodate), artinya dapat mengakomodasi perkembanagn IPTEK yang pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya. Dalam mengatasi (cope) dan mengakomodasi (acomodate) perlu dikembangkan sikap bahwa anak didik tidak larut oleh perubahan, tetapi ia harus mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan agar tumbuh menjadi suatu yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan.
- Mereoriantasi (reorient), artinya persepsi dan wawasan tentang dunia perlu diorientasikan kembali karena perkembangan IPTEK dan perubahan sosial yang cepat sehingga memperoleh wawasan yang semakin luas.
Perspektif
global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam kehidupan ini
segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak
memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia merupakan
bagian dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan
sesama warga dunia. Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah
selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir
sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti
perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb.
Dengan
demikian pentingnya (urgensi) wawasan perspektif global dalam pengelolaan
pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu pendidikan
nasional. Hal ini dikarenakan seperti yang telah dituliskan sebelumnya, dengan
wawasan perspektif global kita dapat menghindarkan diri dari cara berpikir
sempit dan terkotak-kotak oleh batas subyektif sehingga pemikiran kita lebih berkembang.
Kita dapat melihat sistem pendidikan di negara lain yang telah maju dan
berkembang. Dapat membandingkannya dengan pendidikan di negara kita, mana yang
dapat diterapkan dan mana yang sekerdar untuk diketahui saja. Kita bisa
mencontoh sistem pendidikan yang baik di negara lain selama hal itu tidak
bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar