I. ASAS – ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN
A. Pengertian Ekologi
Dan Ilmu Lingkungan Secara Umum
Secara umum, Pengertian Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan saling ketergantungan dan hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungan tak hidup dalam satu ekosistem. Istilah Ekologi berasal dari
kata yunani yaitu Oikos yang berarti habitat,
dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah, Pengertian Ekologi
adalah ilmu mengenai interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
merupakan suatu sistem yang terjadi hubungan (interaksi) dengan saling
ketergantungan antara komponen-komponen di dalamnya, baik makhluk hidup maupun
tidak hidup.
Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai
lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Ilmu lingkungan
merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu yang bertujuan untuk
mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup
dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari
ekologi.
Pengertian Ekologi : Menurut Para Ahli
- Menurut website carryinstitute.org, bahwa pengertian ekologi adalah studi ilmiah tentang proses-proses yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan organisme, interaksi yang ada pada organisme dan interaksi antara organisme dan transformasi serta aliran energi dan materi.
- Menurut Ernst Haeckel (1866), Peneliti asal Jerman, bahwa pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan komprehensif tentang hubungan organisme terhadap lingkungan
- The comprehensive science of the relationship of the organism to the environmentMenurut Charles Elton (1927), secara singkat bahwa pengertian ekologi adalah sejarah alam yang bersifat ilmiah “Scientific natural history
- ”Menurut E.P. Odum (1963) bahwa pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi alam “The study of the structure and function of nature”Tahun 1972, Menurut C. J. Krebs, pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan tentang interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan organisme
Pengertian dan definisi lingkungan hidup menurut para ahli:
- PROF DR. IR. OTTO SOEMARWOTO Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita
- S.J MCNAUGHTON & LARRY L. WOLLingkungan hidup adalah semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme
- PROF. DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO, SH Lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
- SRI HAYATI Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup. termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya
- JONNY PURBALingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai
C. Perbedaan Ekologi dengan Ilmu Lingkungan
Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan
adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan
menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam.
Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab,
dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh.Ilmu
lingkungan merupakan bidang ilmu interdisipliner yang merupakan integrasi ilmu
fisik dan biologi (termasuk tapi tidak dibatasi pada ekologi, fisika, kimia,
biologi, ilmu tanah, geologi, ilmu atmosfer dan geografi) untuk mempelajari
tentang lingkungan dan solusi dari masalah-masalah lingkungan. Sedangkan
Ekologi adalah studi ilmiah
tentang distribusi kelimpahan hidup dan interaksi antaraorganisme
dan lingkungan alami mereka sedangkan ilmu lingkungan adalah
filosofi dangerakan sosial yang luas berpusat
pada kepedulian terhadap konservasi dan perbaikanlingkungan.
Ekologi dan ilmu
lingkungan merupakan disiplin ilmu terkait erat dan berhubungan
dengan prinsip-prinsip yang satu dengan yang lain dan hal
ini merupakan sesuatu yang penting untuk sepenuhnya
memahami satu dengan yang lain. Perbedaan utama
antaraekologi dan ilmu lingkungan yaitu ilmu lingkungan
merupakan bidang yang lebih menyeluruh yang menggabungkan banyak
unsur ilmu bumi dan kehidupan untuk
memahami berbagai proses alam.
D.Asas-asas Pengetahuan Lingkungan
Asas di dalam suatu ilmu pada dasarnya merupakan
penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan
untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih spesifik. Asas dapat
terjadi melalui suatu penggunaan dan pengujian metodologi secara terus
menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas.
Tetapi ada pula asas yang hanya diakui oleh segolongan ilmuwan tertentu saja,
karena asas ini hanya merupakan penyamarataan secara empiris saja dan hanya
benar pada situasi dan kondisi yang lebih terbatas, sehingga terkadang asas ini
menjadi bahan pertentangan. Namun demikian sebaliknya apabila suatu asas sudah
diuji berkali-kali dan hasilnya terus dapat dipertahankan, maka asas ini dapat
berubah statusnya menjadi hukum. Begitu pula apabila asas yang mentah
dan masih berupa dugaan ilmiah seorang peneliti, biasa
disebut hipotesis, Hipotesis ini dapat menjadi asas apabila diuji
secara terus menerus sehingga memperoleh kesimpulan adanya kebenaran yang dapat
diterapkan secara umum. Untuk mendapatkan asas baru dengan cara pengujian
hipotesis ini disebut cara induksidan kebanyakan dipergunakan dalam
bidang-bidang biologi, kimia dan fisika. Asas baru juga dapat diperoleh
dengan carasimulasi komputer dan penggunaan model
matematika untuk mendapatkan semacam tiruan keadaan di alam (mimik).
II. SUMBER DAYA ALAM
A. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan
untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih
sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa
terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan
lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar
matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
B.Sumber Daya Alam di Indonesia
Sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan
yang luas, Indonesia mempunyai kekayaan alam yang sangat berlimpah. Di daratan,
suhu dan curah hujan yang tinggi memungkinkan penduduknya dapat menanam
berbagai macam komoditas pertanian dan perkebunan. Curah hujan yang tinggi juga
menjamin tetap tersedianya air untuk kepentingan budi daya perikanan
dara
Wilayah Indonesia yang tergolong luas juga menyimpan
kekayaan berupa lahan yang masih belum dimanfaatkan. Banyak pulau yang masih
belum dihuni hingga di masa mendatang masih terbuka luas untuk dikembangkan
dengan berbagai produk pertanian. Lahan yang luas juga menarik para pengusaha
baik dari dalam maupun luar negeri untuk membuka perkebunan di berbagai wilayah
Indonesia. Selain lahan yang masih luas, Indonesia juga memiliki laut yang
luas (2/3 bagian) dan garis pantai yang sangat panjang. Laut di Indonesia
dengan berbagai sumber daya yang terkandung di dalamnya belum dimanfaatkan
secara maksimal oleh penduduk. Sebagian besar penduduk Indonesia masih
berorientasi ke darat. Padahal, potensi sumber daya laut, khususnya ikan, masih
melimpah ruah. Garis pantai yang sangat panjang juga menjadi modal untuk mengembangkan
budi daya perikanan.
Sumber daya alam Indonesia yang banyak dan beraneka ragam
sudah dikenal oleh bangsa lain sejak dulu. Bangsa India dan Cina bahkan sudah
mengadakan hubungan dagang dengan bangsa Indonesia sejak abad ke-2 Masehi.
Komoditas perdagangan dari Indonesia yang terkenal antara lain emas, cengkih,
lada, kayu cendana, dan kapur barus. Komoditas tersebut termasuk yang
diperdagangkan di pasaran internasional dengan nilai yang tinggi.
Sumber daya alam di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi sumber daya udara, sumber daya tanah, sumber daya air, sumber daya hutan, sumber daya tambang dan sumber daya laut. Gambaran tentang setiap sumber daya alam disampaikan pada bagian berikut ini.
Sumber daya alam di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi sumber daya udara, sumber daya tanah, sumber daya air, sumber daya hutan, sumber daya tambang dan sumber daya laut. Gambaran tentang setiap sumber daya alam disampaikan pada bagian berikut ini.
1. Potensi Sumber Daya Udara
Mengapa udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam?
Udara mempunyai banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Manusia dan hewan pasti membutuhkan udara untuk bernapas. Tumbuhan juga
membutuhkan udara untuk melakukan proses pembentukan zat makanan karbohidrat
oleh tumbuhan (fotosintesis). Zat makanan yang dihasilkan sangat bermanfaat
untuk kehidupan manusia dan binatang. Udara juga berfungsi melindungi kehidupan
di permukaan bumi dari sinar ultraviolet dan benda-benda dari angkasa luar yang
jatuh ke bumi. Lapisan udara atau atmosfer yang menyelubungi bumi menyaring
radiasi ultraviolet yang dapat mengganggu kehidupan di permukaan bumi.
Benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi juga akan hancur di udara sebelum
mencapai ke bumi.
Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika tidak ada udara. Benda-benda dari angkasa luar akan banyak yang sampai ke bumi sehingga akan membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.Bagi negara Indonesia, ruang udara menyangkut kedaulatan negara. Hal ini karena ruang udara merupakan salah satu unsur pembentuk wilayah suatu negara selain daratan. Karena itu, diperlukan pengaturan pemanfaatan ruang udara, misalnya untuk kepentingan lalu lintas dirgantara. Sebagai contoh, pesawat militer tidak diperbolehkan melewati wilayah udara suatu negara tanpa izin negara yang bersangkutan.
http://www.plengdut.com/2014/11/potensi-sumber-daya-udara.html
Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika tidak ada udara. Benda-benda dari angkasa luar akan banyak yang sampai ke bumi sehingga akan membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.Bagi negara Indonesia, ruang udara menyangkut kedaulatan negara. Hal ini karena ruang udara merupakan salah satu unsur pembentuk wilayah suatu negara selain daratan. Karena itu, diperlukan pengaturan pemanfaatan ruang udara, misalnya untuk kepentingan lalu lintas dirgantara. Sebagai contoh, pesawat militer tidak diperbolehkan melewati wilayah udara suatu negara tanpa izin negara yang bersangkutan.
http://www.plengdut.com/2014/11/potensi-sumber-daya-udara.html
2. Potensi Sumber Daya Tanah
Tanah merupakan tempat manusia melakukan berbagai aktivitas
sehari hari. Manusia bercocok tanam, membangun rumah, membangun jalan,
dan lain-lain di atas tanah. Tanah juga dijadikan bahan untuk membuat bangunan,
jalan, dan lain-lain.Bagaimanakah proses terbentuknya tanah? Tanah asalnya
terbentuk dari bahan induk atau batuan. Bahan induk dapat berupa batuan beku
maupun batuan sedimen. Tanah yang terbentuk dari batuan beku asalnya dari lava
yang keluar dari gunung berapi lalu membeku. Batuan yang telah membeku tersebut
kemudian terkena pengaruh cuaca, terutama panas dan hujan. Batuan kemudian
hancur dan terbentuklah tanah.Tanah juga terbentuk dari batuan sedimen. Tanah yang
terbentuk dari batuan sedimen berbeda dengan tanah yang terbentuk dari batuan
beku.
Berdasarkan sifat batuan induknya, secara umum tanah di Indonesia dapat
dibedakan menjadi: (1) tanah dengan bahan induk vulkanik, (2) tanah dengan
bahan induk bukan vulkanik, (3) tanah organik atau humus.
a. Tanah dengan Bahan Induk Vulkanik
Tanah vulkanik awalnya terbentuk dari material vulkanik yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus. Material vulkanik yang dikeluarkan dari gunung berapi terdiri atas lava (magma yang mencapai permukaan bumi melalui letusan gunung berapi) dan lahar (campuran air dan batuan yang menuruni lereng gunung berapi sebagai akibat adanya gaya gravitasi). Istilah lava juga bisa berarti aliran batuan yang cair yang mengalir dari kawah. Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik yang melalui proses panjang pelapukan yang sangat lama. Biasanya, tanah vulkanik lebih subur jika dibandingkan dengan jenis tanah lainnya. Itulah yang menyebabkan daerah yang berada di sekitar gunung berapi menjadi daerah pertanian yang subur.
b. Tanah dengan Bahan Induk Bukan Vulkanik (Tanah Tertier)
Bahan induk dari tanah ini bukan hasil aktivitas atau letusan gunung berapi. Jika kita memperhatikan peta sebaran tanah di Indonesia, sebaran tanah yang berbahan induk bukan vulkanik terletak di daerah berikut.
a. Tanah dengan Bahan Induk Vulkanik
Tanah vulkanik awalnya terbentuk dari material vulkanik yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus. Material vulkanik yang dikeluarkan dari gunung berapi terdiri atas lava (magma yang mencapai permukaan bumi melalui letusan gunung berapi) dan lahar (campuran air dan batuan yang menuruni lereng gunung berapi sebagai akibat adanya gaya gravitasi). Istilah lava juga bisa berarti aliran batuan yang cair yang mengalir dari kawah. Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik yang melalui proses panjang pelapukan yang sangat lama. Biasanya, tanah vulkanik lebih subur jika dibandingkan dengan jenis tanah lainnya. Itulah yang menyebabkan daerah yang berada di sekitar gunung berapi menjadi daerah pertanian yang subur.
b. Tanah dengan Bahan Induk Bukan Vulkanik (Tanah Tertier)
Bahan induk dari tanah ini bukan hasil aktivitas atau letusan gunung berapi. Jika kita memperhatikan peta sebaran tanah di Indonesia, sebaran tanah yang berbahan induk bukan vulkanik terletak di daerah berikut.
Sebelah timur dari rangkaian pegunungan di Sumatra
(Pegunungan Bukit Barisan), Kepulauan Riau, Bangka, Belitung, dan
lain-lain.Bagian utara Jawa Timur (sebelah utara Pegunungan Kendeng) dan
Madura.Bagian kecil dari Bali dan Nusa Tenggara Timur (Sumba, Timor).
c. Tanah Organik
Tanah organik (humus) adalah tanah yang terbentuk dari tumpukan sisa-sisa tumbuhan. Di Indonesia, tanah organik dikenal dengan istilah lain yaitu tanah gambut. Jenis tanah organik banyak ditemukan di rawa-rawa yang luas seperti di sepanjang pesisir Kalimantan, di pantai timur Sumatra,di sekitar muara Membramo, dan di sebelah utara Merauke, Papua. Warna tanah gambut ini adalah cokelat kelam hitam sampai berwarna hitam.
Tanah organik (humus) adalah tanah yang terbentuk dari tumpukan sisa-sisa tumbuhan. Di Indonesia, tanah organik dikenal dengan istilah lain yaitu tanah gambut. Jenis tanah organik banyak ditemukan di rawa-rawa yang luas seperti di sepanjang pesisir Kalimantan, di pantai timur Sumatra,di sekitar muara Membramo, dan di sebelah utara Merauke, Papua. Warna tanah gambut ini adalah cokelat kelam hitam sampai berwarna hitam.
3. Potensi Sumber Daya Air
Sumber daya
air adalah sumber daya berupa air yang
berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan
di bidang pertanian, industri, rumah tangga,rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia
membutuhkan air tawar.97% air di bumi adalah air asin , dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per
tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar
yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan
tanah dan di udara.Sebagai tempat usaha perikanan. Manusia memanfaatkan
perairan sebagai usaha perikanan, seperti tambank udang, pengembangbiakan
kerang mutiara dan sejenisnya.Sumber mineral, seperti garam, kalium karbonat,
dan sejenisnya Sumber bahan tambang, seperti minyak bumi, timah, gas alam, dan
sejenisnya
4. Potensi Sumber Daya Hutan
Hutan di Indonesia dikenal sebagai hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis seringkali digambarkan sebagai hutan yang lebat padahal kenyataannya tidaklah selalu demikian. Hutan tropis di Indonesia sangat bervariasi dari hutan di pegunungan, dataran rendah, sampai hutan pantai
Luas wilayah Indonesia hanya 1,3% dari luas dunia. Walaupun
demikian, keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi meliputi 25% dari
total jenis ikan di dunia, 17% dari total jenis burung, 16% dari total reptilia
di dunia, 12% dari total mamalia, dan 10% dari total tumbuhan berbunga di
dunia.Di Jawa, luas hutan telah berkurang karena terjadi alih fungsi untuk
pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu, alih fungsi hutan menjadi
pertanian dan perkebunan banyak dijumpai di Sumatra dan Kalimantan. Selain
hutannya yang luas, hutan Indonesia juga menyimpan kekayaan flora dan fauna
atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak di antaranya
merupakan spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak ditemukan di
tempat lainnya seperti anoa, burung maloe, dan komodo Hasil hutan sebenarnya
tidak hanya sekadar kayu. Hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga
menghasilkan buah-buahan dan obat-obatan. Namun demikian, hasil hutan yang
banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu.
Setidaknya terdapat 4.000 jenis kayu yang 267 jenis di antaranya merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut.
Setidaknya terdapat 4.000 jenis kayu yang 267 jenis di antaranya merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut.
Kayu keruing, meranti, agathis dihasilkan terutama di
Papua,Sulawesi, dan Kalimantan. Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa
Tengah.Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatra
Barat.Kayu cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.Kayu rasamala dan
akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.
Mengapa kita harus menyelamatkan hutan? Hutan yang kita
miliki saat ini ternyata telah mengalami banyak kerusakan. Berdasarkan data
yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan, laju kerusakan hutan kita mencapai
300.000 hektar per tahun. Akibatnya, banyak spesies tumbuhan dan hewan yang
terancam punah, bahkan beberapa di antaranya dianggap punah. Jika hal ini
terjadi terus-menerus, bukan tidak mungkin pada masa yang akan datang hutan
kita akan habis. Padahal, hutan memiliki banyak manfaat atau fungsi, yaitu
seperti berikut.
Tempat menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke
sungai-sungai dan danau sehingga pada musim kemarau tidak mengalami kekeringan.Tempat
hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan pada
saat ini maupun pada masa yang akan datang.
Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan
tidak langsung jatuh ke tanah dan mengikis tanah-tanah yang subur.Menghasilkan
oksigen dan menyerap karbon dioksida sehingga suhu bumi terkendali.Sumber
kehidupan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar hutan dari produk yang
dihasilkannya.
5. Potensi Sumber Daya Tambang
Indonesia kaya akan sumbera daya alam terutama dari hasil
pertambangannya. Pengertian pertambangan: Pertambangan pada dasarnya adalah
usaha Pemanfaatan sumber daya alam berupa barang-barang galian yang terkandung
di dalam dan dipermukaan bumi. Ada banyak jenis-jenis benda yang disebut barang
tambang, dihasilkan dari pertambangan di tanah air kita antara lain :
Jenis-jenis barang tambang antara lain dapat dilihat berikut
ini :
1. Minyak Bumi
Minyak bumi didapatkan dengan cara mengebor permukaan jbumi di darat atau di laut. Minyak kemudian di pompa keluar dan dialirkan melalui pipa-pipa panjang ke kilang penyulingan. Minyak mentah yang bentuknya seperti lumpur cair halrus disuling lebih dahulu sebelum dapat digunakan.
Pengeboran minyak di laut dilakukan di daerah landasan benua dan disebut pengeboran lepas pantai. Anjungan pengeboran harus dibangun di atas permukaan laut.
Minyak bumi didapatkan dengan cara mengebor permukaan jbumi di darat atau di laut. Minyak kemudian di pompa keluar dan dialirkan melalui pipa-pipa panjang ke kilang penyulingan. Minyak mentah yang bentuknya seperti lumpur cair halrus disuling lebih dahulu sebelum dapat digunakan.
Pengeboran minyak di laut dilakukan di daerah landasan benua dan disebut pengeboran lepas pantai. Anjungan pengeboran harus dibangun di atas permukaan laut.
atas anjungan ini pompa-pompa berkerja siang malam. Minyak
mentah ditampung di tangki-tangki terapung, kemudian diangkut dengan kapal
tangki kekilang penyulingan. Pengeboran minyak di laut lebih sukar dari pada di
darat. Penyelam-penyelam yang ahli diperlukan untuk memasang pipa-pipa dan alat-alat
pengeboran di dasar laut.
2. Gas Bumi
setiap pengeboran minyak bumi menghasilkan minyak bumi atau
gas alam. Tetapi sering kali hasilnya sedikit dan tidak ekonomis, sehingga gas
ini dibuang saja, yaitu dengan cara membakarnya. Pada tahun 1971 di ladang Arun
Aceh ditemukan cadangan gas bumi dalam jumlah besar, penemuan ini segera
diikuti oleh pernemuan lainnya di ladang Badak, Kalimantan Timur.
Hasil pengeboran gas bumi ditampung lalu dicairkan. Gas bumi yang cair disebut LNG (Liquefied Natural Gas). Sebuah kilang LNG telah didirikan di Bontang, Kalimantan Timur. Ekspor pertama LNG Bontang terlaksana pada tahun 1977, dan LNG Arun pada tahun 1987. Ekspor tersebut terutama ditujukan ke Jepang dan Korea Selatan.
Hasil pengeboran gas bumi ditampung lalu dicairkan. Gas bumi yang cair disebut LNG (Liquefied Natural Gas). Sebuah kilang LNG telah didirikan di Bontang, Kalimantan Timur. Ekspor pertama LNG Bontang terlaksana pada tahun 1977, dan LNG Arun pada tahun 1987. Ekspor tersebut terutama ditujukan ke Jepang dan Korea Selatan.
3. Batu Bara
Indonesia mempunyai persediaan batu bara diperkirakan mencapai lebih dari 5 milayar ton. Tetapi kebanyakan mutunya kurang baik karena termasuk batu bara muda. Persediaan batu bara terdapat di Sumatra Selatan, Sumatra Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan semenanjung Cendrawasih di Irian Jaya.Produksi batu bara Indonesia pernah mencapai 1 juta ton pada tahun 1941. Sesudah kemerdekaan produksinya sangant menurun, karena penggunaan batu bara sebagai bahan bakar diganti dengan minyak bumi. Pada tahun 1981 produksi batu bara tercatat sebanyak 350.000 ton. Sekarang pemerintah berusaha meningkatkan pemakaian batu bara sebagai bahan bakar, terutama untuk meningkatkan pembangkit listrik tenaga uap, industri semen, dan peleburan biji logam.
Indonesia mempunyai persediaan batu bara diperkirakan mencapai lebih dari 5 milayar ton. Tetapi kebanyakan mutunya kurang baik karena termasuk batu bara muda. Persediaan batu bara terdapat di Sumatra Selatan, Sumatra Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan semenanjung Cendrawasih di Irian Jaya.Produksi batu bara Indonesia pernah mencapai 1 juta ton pada tahun 1941. Sesudah kemerdekaan produksinya sangant menurun, karena penggunaan batu bara sebagai bahan bakar diganti dengan minyak bumi. Pada tahun 1981 produksi batu bara tercatat sebanyak 350.000 ton. Sekarang pemerintah berusaha meningkatkan pemakaian batu bara sebagai bahan bakar, terutama untuk meningkatkan pembangkit listrik tenaga uap, industri semen, dan peleburan biji logam.
4. Timah
Timah yang berbentuk biji timah ini terdapat pada batuan
granit. Batuan ini hancur akibat pelapukan dan erosi air, hancurnya diangkut
oleh air sungai, lalu diendapkan di palung sungai atau di dasar laut. Untuk
mengambil bijih timah dari laut digunakan kapal keruk besar. Lumpur yang
mengandung bijih timah, yaitu bijih timah dengan kadar tinggi. Konsentrat timah
harus diolah lagi hingga menjadi logam timah. Bijih timah yang masih terdapat
di bukit-bukit dan merupakan bagian dari batu Granit, diperoleh dengan cara
menghancurkan batuan Granit tersebut. Hancuran granit ini lalu dicuci dengan
air untuk memperoleh konsentrat timah.
Indonesia adalah negara penghasil timah keempat di dunia, setelah Malaysia, Bolivia, dan Thailand. Penambangan timah dilaksanakan di pulau Bangka, Singkep, Benakinang dan Riau Daratan.
Pengolaha bijih timah menjadi logam timah dilaksanakan oleh perusahaan timah Bangka, pabriknya terdapat di Muntok. Sebagian besar timah Indonesia diekspor ke Singapura dan negara-negara Eropa Barat. Sisanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam negeri.
Indonesia adalah negara penghasil timah keempat di dunia, setelah Malaysia, Bolivia, dan Thailand. Penambangan timah dilaksanakan di pulau Bangka, Singkep, Benakinang dan Riau Daratan.
Pengolaha bijih timah menjadi logam timah dilaksanakan oleh perusahaan timah Bangka, pabriknya terdapat di Muntok. Sebagian besar timah Indonesia diekspor ke Singapura dan negara-negara Eropa Barat. Sisanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam negeri.
5. Bijih Besi
Besi sangat dibutuhkan untuk segala macam kebutuhan. Pada
zaman modern, loga besi hampir tidak pernah tertinggal dalam semua kegiatan
belajar manusia, misalnya di lingkungan banyak kegiatan belajar yang menggunakan
besi.
Di Indonesia terdapat banyak tempat yang mengandung biji besi, yaitu di Sumatra Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Irian Jaya dan Jawa Barat. Tetapi penambangan dan peleburan belum dapat dilaksanakan secara besar-besaran, karena kekurangan batu bara dari jenis yang baik. Sebagian batu bara Indonesia dipakai untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan Pabrik semen.
Di Indonesia terdapat banyak tempat yang mengandung biji besi, yaitu di Sumatra Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Irian Jaya dan Jawa Barat. Tetapi penambangan dan peleburan belum dapat dilaksanakan secara besar-besaran, karena kekurangan batu bara dari jenis yang baik. Sebagian batu bara Indonesia dipakai untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan Pabrik semen.
6. Tembaga
Tembaga sangat diperlukan terutama untuk peralatan listrik
karena dapat menghantarkan listrik yang baik. Tembaga juga dipakai untuk
membuat kuningan dan serta berbagai keperluan lainnya.
Di Indonesia, penambangan tembaga secara besar-besaran baru dilaksananak di Irian Jaya. Penambangan modern ini didirikan oleh perusahaan Freeport dari Amerika Serika pada tahun 1972. Mereka juga membangun kota Tembagapura pada ketinggian 2500 m di atas permukaan laut. Tempat pembuangannya terletak pada ketinggian 3500 m di lereng Pegunungan Sudirman. Bijih tembaga di Irian Jaya juga mengandung bijih emas dan perak.
Bijih tembaga diolah menjadi konsentrat di pabrik pelabuhan di Tembagapura. Konsentrat tembaga kemudian diangkut melalui pipa sepanjang 100 km lebih kepelabuhan Amamapare. Sebagian besar hasil diekspor ke Jepang.
Di Indonesia, penambangan tembaga secara besar-besaran baru dilaksananak di Irian Jaya. Penambangan modern ini didirikan oleh perusahaan Freeport dari Amerika Serika pada tahun 1972. Mereka juga membangun kota Tembagapura pada ketinggian 2500 m di atas permukaan laut. Tempat pembuangannya terletak pada ketinggian 3500 m di lereng Pegunungan Sudirman. Bijih tembaga di Irian Jaya juga mengandung bijih emas dan perak.
Bijih tembaga diolah menjadi konsentrat di pabrik pelabuhan di Tembagapura. Konsentrat tembaga kemudian diangkut melalui pipa sepanjang 100 km lebih kepelabuhan Amamapare. Sebagian besar hasil diekspor ke Jepang.
7. Mangan
Logam Mangan berwarna hitam dan berat. Mangan diperlukan
untuk membuat batu baterai dan untuk campuran besa dalam pembuatan baja.
Penambangan mangan dilakukan di Karangnunggal, dekat Tasikmalaya, dan
KUlonprogo. Yogyakarta. Batu gunung yang banyak mengandung mangan diambil, lalu
diolah di pabrik untuk diambil manganya. Pabrik pengolahan ini masih memakai
cara kerja sederhana.
Sebagai hasil mangan dipakai dalam industri baterai dan selebihnya di ekspor ke Jepang dan Belanda.
Sebagai hasil mangan dipakai dalam industri baterai dan selebihnya di ekspor ke Jepang dan Belanda.
8. Bauksit
Bauksit adalah bijih alumunium. Logam alumunium sangat
banyak kegunaannya. Karena ringan dan tidak mudah berkarat. Alumunium dipakai
untuk membuat badan pesawat terbang, kapal laut, alat-alat dapur, perkakas
rumah tangga, uang logam dan sebagainya.
Bauksit diperoleh dalam bentuk lumpur basah. Lumpur ini dikeruk dengan alat-alat modern, kemudian dicuci. Untuk melebur bauksit menjadi logam alumunium diperlukan tenaga listrik yang sangat besar.
Daerah penambangan bauksit adalah Pulau Bintang dan Pulau Koyang di Kepulauan Riau. Di Kalimantan Barat jug terdapat bauksit, tetapi penambangannya belum diusahakan. Pabrik peleburan bauksit pertama di Indonesia terlah dibangun di Sumatra Utara, dengan mendapat tenaga listrik dari PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Asahan. Sebelum pabrik ini berfungsi, semua bauksit diekspor untuk dilebur di luar negeri.
Ekspor bauksit terutama ditujukan ke Jepang. Dengan adanya pabrik peleburan bauksit di Sumatra Utara, bauksit dapat diolah di dalam negeri dan diekspor dalam bentuk almunium.
Bauksit diperoleh dalam bentuk lumpur basah. Lumpur ini dikeruk dengan alat-alat modern, kemudian dicuci. Untuk melebur bauksit menjadi logam alumunium diperlukan tenaga listrik yang sangat besar.
Daerah penambangan bauksit adalah Pulau Bintang dan Pulau Koyang di Kepulauan Riau. Di Kalimantan Barat jug terdapat bauksit, tetapi penambangannya belum diusahakan. Pabrik peleburan bauksit pertama di Indonesia terlah dibangun di Sumatra Utara, dengan mendapat tenaga listrik dari PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Asahan. Sebelum pabrik ini berfungsi, semua bauksit diekspor untuk dilebur di luar negeri.
Ekspor bauksit terutama ditujukan ke Jepang. Dengan adanya pabrik peleburan bauksit di Sumatra Utara, bauksit dapat diolah di dalam negeri dan diekspor dalam bentuk almunium.
9. Nikel
Logam nikel berwarna putih dan kelabu, keras seperti besi
dan tidak mudah.berkarat. Nikel dicampur dengan besi agar besi lebih baik
mutunya, atau menjadi baja. Nikel juga dicampur dengan logam lain, misalnya
tembaga, untuk membuat kuningan dan perunggu. Selain itu nikel digunakan sebagai
bahan pembuat uang logam.
Daerah utama penghasil logam nikel adalah Soroako Sulawesi Selatan dan Pomala di Sulawesi Tenggara. Penambangan secara terbuka dilakukan di Soroako, yang dilengkapi dengan pabrik peleburah modern. Pabrik ini didirikan bekerja sama dengna perusahaan Kanada. Bijih nikel di sini mengandung logan nikel 2% - 4% tetapi setelah dilebur kandungan nikelnya dapat mencapai 75%. Bijih nikel yang telah dilebur diekspor ke Jepang.
Daerah utama penghasil logam nikel adalah Soroako Sulawesi Selatan dan Pomala di Sulawesi Tenggara. Penambangan secara terbuka dilakukan di Soroako, yang dilengkapi dengan pabrik peleburah modern. Pabrik ini didirikan bekerja sama dengna perusahaan Kanada. Bijih nikel di sini mengandung logan nikel 2% - 4% tetapi setelah dilebur kandungan nikelnya dapat mencapai 75%. Bijih nikel yang telah dilebur diekspor ke Jepang.
10. Emas dan Perak
Logam emas merupakan cadangan kekayaan suatu negara. Selain
itu logam emas dan perak juga dijadikan perhiasan, uang logam, barang kerajinan
dan harta simpanan.
Emas dan perak diperoleh dengan cara menumbuk sampai hancur batu yang mengandung logam ini. Hancurnya lalu dilimbang (didulang) dengan air. Emas dan perak mengendap dan dapat diambil dengan mudah. Cara lain adalah dengan mengeruk pasir dan lumpur sungai yang mengandung emas dan perak. Pasir dan lumpur ini lalu dilimbang dengan air untuk mengendapkan emas dan peraknya.
Emas dan perak diperoleh dengan cara menumbuk sampai hancur batu yang mengandung logam ini. Hancurnya lalu dilimbang (didulang) dengan air. Emas dan perak mengendap dan dapat diambil dengan mudah. Cara lain adalah dengan mengeruk pasir dan lumpur sungai yang mengandung emas dan perak. Pasir dan lumpur ini lalu dilimbang dengan air untuk mengendapkan emas dan peraknya.
6. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut
Potensi dan peluang pengembangan kelautan meliputi
:
- Perikanan
Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,8 juta km2
dengan
garis pantai sepanjang 81.000 km, dengan potensi sumberdaya
ikan diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tersebar di perairan
wilayah Indonesia dan perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia), yang
terbagi dalam sembilan wilayah perairan utama Indonesia.
Potensi sumberdaya mineral kelautan tersebar di seluruh
perairan Indonesia. Sumberdaya mineral tersebut diantaranya adalah minyak dan
gas bumi, timah, emas dan perak, pasir kuarsa, monazite dan zircon, pasir besi,
agregat bahan konstruksi, posporit, nodul dan kerak mangan, kromit, gas
biogenic kelautan, dan mineral hydrothermal.
- Perhubungan Laut
laut berperan penting dalam dunia perdagangan internasional
maupun domestik.
Transportasi laut juga membuka akses dan menghubungkan
wilayah pulau, baik daerah sudah yang maju maupun yang masih terisolasi.
Sebagai negara kepulauan (archipelagic state), Indonesia memang amat
membutuhkan transportasi laut, namun, Indonesia ternyata belum memiliki armada
kapal yang memadai dari segi jumlah maupun kapasitasnya. Data tahun 2001
menunjukkan, kapasitas share armada nasional terhadap angkutan luar negeri yang
mencapai 345 juta ton hanya mencapai 5,6 persen. Adapun share armada nasional
terhadap angkutan dalam negeri yang mencapai 170 juta ton hanya mencapai 56,4
persen. Kondisi semacam ini tentu sangat mengkhawatirkan terutama dalam
menghadapi era perdagangan bebas. Selain diperlukan suatu kebijakan yang
kondusif untuk industri pelayaran, maka Peningkatan kualitas SDM yang menangani
transportasi sangatlah diperlukan.Karena negara Indonesia adalah negara kepulauan maka
keperluan sarana transportasi laut dan transportasi udara diperlukan. Mengingat
jumlah pulau kita yang 17 ribu buah lebih maka sangatlah diperlukan industri
maritim dan dirgantara yang bisa membantu memproduksi sarana yang membantu
kelancaran transportassi antar pulau tersebut. Potensi pengembangan industri
maritim Indonesia sangat besar, mengingat secara geografis Indonesia merupakan
negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau. Untuk menjangkau dan
meningkatkan assesbilitas pulau dapat dihubungkan melalui peran dari sarana
transportasi udara (pesawat kecil) dan sarana transportasi laut (kapal, perahu,
dan sebagainya)
- Pariwisata Bahari
Potensi kekayaan maritim yang dapat dikembangkan menjadi komoditi pariwisata di laut Indonesia antara lain: wisata bisnis (business tourism), wisata pantai (seaside tourism), wisata budaya (culture tourism), wisata pesiar (cruise tourism), wisata alam (eco tourism) dan wisata olah raga (sport tourism).
- Rangkuman Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia
Sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia
dalam alam yang dapat dipakai untuk kepentingan hidupnya. Sumber daya alam
dapat dikelompokkan menjadi berbagai golongan berdasarkan kemungkinan
pemulihan, materi, dan macam habitatnya.
Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah.
Kekayaan sumber daya alam Indonesia tidak hanya berupa bahan tambang, tetapi
juga hutan, air, tanah yang subur dan laut yang luas.
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya
akan bahan tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri maupun luar negeri. Namun demikian, karena pengambilan yang
terus-menerus, sebagian sumber daya alam tersebut sudah sangat berkurang.
Indonesia memiliki laut yang luas dan garis pantai yang
sangat panjang. Selain ikan yang berlimpah, ditemukan pula berbagai jenis bahan
tambang di dasar laut. Di sepanjang pesisir juga terdapat kekayaan alam berupa
hutan mangrove, terumbu karang, rumput laut, dan tentu saja keindahan alam yang
dapat dikembangkan untuk kepentingan pariwisata.
Potensi ikan Indonesia sangat berlimpah. Laut Indonesia
memiliki angka potensi lestari yang sangat besar sehingga peluang untuk
meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan juga masih sangat besar.
C.Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomika danSumber Daya Alam
Ekonomika diartikan sebagai ilmu yang mampu memberikan
informasi yang baik dan berguna dalam pengambilan keputusan, baikm untuk
pribadi, lebih-lebih untuk pemerintah ataupun untuk para wakil rakyat (DPR).
Kita mengetahui bahwa setiap aspek yang dibicarakan oleh sub disiplin ekonomika
tentu menyangkut penggunaan sumber daya alam. Kebijakan ekonomi makro sering
kali menyangkut masalah permintaan terhadap barang-barang sumber daya alam baik
dalam negeri maupun dari luar negeri. Sebaliknya tersedianya serta biaya
pengambilan barang sumber daya alam ini mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi
makro.Demikian pula neraca perdagangan internasional suatu negara sangar
dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya alam di negara
tersebc ut. Seperti
minyak bumi, gas alam, maupun komoditi pertanian. Lebih tampak jelas lagi
tingkat pendapatan per kapita suatu propinisi sangat dipengaruhi oleh
tersedianya sumber daya alam di propinsi masing- masing.
Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang
sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pada gilirannya akan
mengurangi tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang
sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan sumber daya alam. Dengan
demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas
barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, taetapi sebaliknya ada hubungan
yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam yang
ada di dalam bumi.Antara pertumbuhan ekonomi dan persediaan sumberdaya
mempunyai hubungan yang negatif artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi suatu
perekonomian akan semakin menipis tersedianya sumberdaya alam di negara yang
bersangkutan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang
memperlakukan sumberdaya alam dengan melihat hasil positif maupun negatifnya.
Sesungguhnya ada dua pola penting dalam melaksanakan pembangunan yang
didasarkan atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola pembangunan yang
didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Terdapat hubungan yang positif antara pembangunan ekonomi
dan pencemaran lingkungan, semakin giat pembangunan ekonomi maka semakin tinggi
pula derajat pencemaran lingkungan.
D.Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati da Non Hayati
Pemanfaatan Sumber Daya Hayati
Manfaat Sumber Daya Alam Hayati|Sumber daya alam hayati
memiliki manfaat yang penting bagi kehidupan manusia, antara lain dalam bidang
ekonomi, biologi, dan bagi lingkungan, Semua itu sangat membantu manusia
karena sumber daya alam hayati karna meliputi ragam hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme. sumber daya alam hayati termasuk sumber daya alam yang dapat
diperbarui. Berbagai kebutuhan manusia untuk hidup sehari-hari diperoleh dari
sumber daya hayati tersebut. Walaupun sumber daya alam hayati dapat
diperbaharui disadari bahwa kemampuan untuk memperbaharui terbatas, Oleh karna
itu, perlu adanya keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya
alam hayati agar generasi-generasi menndatang dapat menikmatinya. sehingga
sumber daya alam hayati sangat penting bagi manusia yang sangat berfungsi
menghidupi segala keperluan manusia, sehingga sumber daya alam hayati sangat
bermanfaat, manfaat sumber daya alam hayati adalah seperti dibawah
ini...
Manfaat Sumber Daya Alam Hayati
a. Manfaat dalam Bidang Ekonomi
Berbagaijenis ikan (ikan tuna dan ikan cakalang) serta jenis
udang (udang windu) mempunyai ekonomi tinggi karena dapat diekspor untuk
menghasilkan devisa bagi negara. Nilai ekonomi hutan dapat berupa hasil kayu
dan rotan yang dapat diekspor ke mancanegara atau digunakan di dalam negeri.
Selain itu, ada beberapa jenis tumbuhan di hutan yang menghasilkan getah, misalnya
pinus dan damar. Getah tersebut digunakan sebagai bahan minyak terpentin.
Berbagai jenis tanaman pangan dan tumbuhan obat juga memiliki nilai ekonomi
yang penting. Hasil tanaman pangan dan obat itu dapat dijual di pasar setempat
atau di pasar nasional. Beberapa jenis tanaman pangan dapat juga menembus pasar
internasional.
b. Manfaat dalam Bidang Biologi
Manfaat sumber alam hayati dan segi biologi, yaitu sebagai
penunjang kehidupan makhluk hidup. Tumbuhan menghasilkan oksigen yang
diperlukan untuk pernapasan makhluk hidup. Tumbuhan juga menghasilkan makanan
bagi makhluk hidup yang lain. Tumbuhan di hutan melindungi tanah dari erosi dan
longsor serta dapat menyimpan air untuk kehidupan makhluk hidup yang
lain.Peternakan dan pertanian telah banyak memanfaatkan sumber daya alam
hayati. Berbagai jenis bahan pangan dan sandang diperoleh dan hasil budi daya
tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dan hewan yang dibudi dayakan sebenamya berasal
dari hutan yang hingga saat ini masih terdapat berbagai jenis yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan di
hutan itu merupakan sumber plasma nutfah atau plasma
benih. Plasma nutfah adalah sifat-sifat unggul atau khas yang
diwariskan secara turun-temurun. Beberapa jenis tumbuhan dan hewan liar ada
yang memiliki sifat-sifat unggul, misalnya tahan terhadap serangan hama dan
kekeringan serta penghasil obat-obatan. Apabila tumbuhan atau hewan liar yang
memiliki sifat-sifat unggul tersebut dikawin silangkan dengan tumbuhan atau
hewan lain yang sejenis, kemungkinan akan diperoleh jenis unggul.
c. Manfaat bagi Lingkungan
Sumber daya alam hayati merupakan komponen biotik dalam
ekosistem. Tumbuhan hijau berperan sebagai produsen karena mampu menghasilkan
makanan bagi dirinya sendiri dan makhluk hidup lain. Proses pembuatan
makanan oleh tumbuhan hijau disebut fotosintesis. Kegiatan
fotosintesis dapat menurunkan kadar CO2 dan meningkatkan kadar 02 di udara.
Hewan berperan sebagai konsumen dan melepaskan CO2 ke udara ketika bernapas.
Mikroorganisme berperan sebagai pengurai yang mengubah zat-zat organik menjadi
zat anorganik terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman untuk membuat
makanan.Pepohonan di hutan juga dapat mencegah longsor dan erosi. Apabila
pohon-pohon di lereng gunung habis karena ditebang, air hujan yang mengalir
deras akan membawa partikel permukaan tanah menjadi aliran lumpur.Akibatnya,
pada musim hujan berikutnya akan lebih banyak lagi air yang mengalir sepanjang
lereng karena daya serap tanah makin berkurang. Berkurangnya daya serap air
oleh tanah itulah yang dapat men gubah tanah menjadi gersang. Pohon-pohon di
daerah pemukiman dapat menurunkan suhu udara. Menurut Bianpoen (1977),
pembuatan jalur hijau seluas 400 m X 800 m mampu menurunkan suhu dan bagian
kota yang berada pada jarak 2,5 km sebesar 2,5°C, sedangkan sebuah lapangan
rumput seluas 100 m X 200 m hanya mampu menurunkan suhu sebesar 1°C dan bagian
kota yang ada pada jarak 1 km.
Sumber Daya
Alam Nonhayati
Ialah sumber
daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan
secara terus-menerus, contohnya: air, angin , sinar matahari dan hasil tambang
- Angin
Pada era ini,
penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang
dihasilkan oleh angin Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan
turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di
daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada,
energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh
bahan bakar lain pada umumnya.Beberapa negara yang telah mengaplikasikan
turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris
- Tanah
Tanah
termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang
pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan
bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan
secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah Tanah
tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi
sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi
cemaran lingkungan yang ada sekarang ini
- Hasil tambang
Sumber daya
alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti
bahan dasar infrastuktur, kendaraan bermotor, sumber
energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil
galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber
daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki
pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas,
oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein
E.Landasan Kebijikan Pengolalaan Sumber Daya Alam
Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam
mengatasi permasalahan pencemaran dan pengelolaan lingkungan hidupPengelolaan
lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran serta
pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut dikembangkannya berbagai perangkat
kebijakan dan program serta kegiatan yang didukung oleh sistem pendukung
pengelolaan lingkungan lainnya. Sistem tersebut mencakup kemantapan kelembagaan,
sumberdaya manusia dan kemitraan lingkungan, disamping perangkat hukum dan
perundangan, informasi serta pendanaan. Keterkaitan dan keseluruhan aspek
lingkungan telah memberi konsekuensi bahwa pengelolaan lingkungan, termasuk
sistem pendukungnya tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi berintegrasi
dengan seluruh pelaksanaan pembangunan.
Pembangunan nasional yang dilaksanakan memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan tersebut membuat pembangunan
memiliki beberapa kelemahan, yang sangat menonjol antara lain adalah tidak
diimbangi ketaatan aturan oleh pelaku pembangunan atau sering mengabaikan
landasan aturan yang semestinya dalam mengelola usaha dan atau kegiatan yang
mereka lakukan, khususnya menyangkut bidang sosial dan lingkungan hidup,
sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan. Oleh karena itu, sesuai dengan rencana
Tindak Pembangunan Berkelanjutan dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup dilakukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan melalui upaya
pengembangan dan penegakan sistem hukum serta upaya rehabilitasi lingkungan.
Menurut Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (1997), kebijakan daerah dalam
mengatasi permasalahan lingkungan hidup khususnya permasalahan kebijakan dan
penegakan hukum yang merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup di
daerah dapat meliputi :
- Regulasi Perda tentang Lingkungan.
- Penguatan Kelembagaan Lingkungan Hidup.
- Penerapan dokumen pengelolaan lingkungan hidup dalam proses perijinan
- Sosialisasi/pendidikan tentang peraturan perundangan dan pengetahuan lingkungan hidup.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas koordinasi dengan instansi terkait dan stakeholders.
Kondisi lingkungan hidup dari waktu ke waktu mengalami
penurunan kualitas yang disebabkan oleh tingkat pengambilan keputusan,
kepentingan pelestarian sering diabaikan sehingga menimbulkan adanya pencemaran
dan kerusakan lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi juga
menimbulkan konflik sosial maupun konflik lingkungan. Permasalahan yang terjadi
tersebut memerlukan perangkat hukum perlindungan terhadap lingkungan hidup yang
secara umum telah diatur dengan Undang-undang No.4 Tahun 1982.
berdasarkan pengalaman dalam pelaksanaannya berbagai
ketentuan tentang hukum sebagaimana tercantum dalam Undang-undang
Lingkungan Hidup, maka dalam Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup
diadakan berbagai perubahan untuk memudahkan penerapan ketentuan yang berkaitan
dengan penegakan hukum lingkungan yaitu Undang-undang No 4 Tahun 1982 diganti
dengan Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
kemudian diatur lebih lanjut dalam peraturan pelaksanaanya. Undang-undang ini
merupakan salah satu alat yang kuat dalam melindungi lingkungan hidup dan
ditunjang dengan peraturan perundang-undangan sektoral. Hal ini mengingat
Pengelolaan Lingkungan hidup memerlukan koordinasi secara sektoral dilakukan
oleh departemen dan lembaga pemerintah non-departemen sesuai dengan bidang
tugas dan tanggungjawab masing-masing, seperti Undang-undang No. 22 Th 2001
tentang Gas dan Bumi, UU No. 41 Th 1999 tentang kehutanan, UU No. 24 Th 1992
tentang Penataan Ruang dan diikuti pengaturan lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah maupun
Keputusan Gubernur.Peranan pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang
dibuatPemanfaatan SDA secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek
pelestariannya dapat meningkatkan tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan
hidup yang pada akahirnya akan mengancam swasembada atau kecukupan pangan semua
penduduk di Indonesia. Oleh karena peran pemerintah dalam memberikan kebjakan
tentang peraturan pengelolaan SDA menjadi hal yang penting sebagai langkah
menjaga SDA yang berkelanjutan.
Kebijakan yang di buat oleh pemerintah tidak hanya
ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut dari
pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar kebijakan tersebut diterapkan
sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam bidang
lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas
daripemerintah pusat kepada daerah.
Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup.Program ini bertujuan untuk memperoleh dan
menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas
sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi, serta
penguatan sistem informasi. Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini
adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup,
baik berupa infrastruktur data spasial, nilai dan neraca sumberdaya alam dan
lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah.Program Peningkatan
Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya alam.
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan
pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan, laut,
air udara dan mineral. Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan
Pencemaran Lingkungan Hidup.Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas
lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan
dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam
yang berlebihan, serta kegiatan industri dan transportasi. Sasaran program ini
adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah
tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku
mutu lingkungan yang ditetapkan.Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum,
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.Program ini
bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum, perangkat hukum
dan kebijakan, serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya
alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan. Sasaran
program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan
lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan
serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten.
Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan
Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup.Tujuan dari program
ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang
berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup. Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi
masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan
hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan, perencanaan,
pelaksanaan sampai pengawasan.
F.Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
Ekologi adalah suatu kajian studi terhadap
hubungan timbal balik (interaksi) antar organism (antar makhluk hidup) dan
antara organism (makhluk hidup) dengan lingkungannya.
Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan
agar pembangunan membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan
ekosistem dan perubahan demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang
perlu diperhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat
pilihan penggunaan sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada
daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti berproduksi baik
mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih
besar dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber
alam yang khas merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah
baru, dengan alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti
pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang
terhadap pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)
Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah
energi yang sifatnya tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan
waktu yang sangat lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat
terlepas dari kehidupan manusia. Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa
sember daya alam ini tak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi
alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas
maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan
dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme
dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan
kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan
atas sistem budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil
harus benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat
ekosistem lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan
ekosistem yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi
“keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir
bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem
pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan seperti ini
membutuhkan partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat dalam proses
penataan ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah
ekosistem. Semakin
tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan
rencana tata ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan bersama yang
“intangible” yang dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di
seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini
maka membangun kapasitas masyarakat adat yang berdaulat (mandiri) harus
diimbangi dengan jaringan kesaling-tergantungan (interdependency) dan jaringan
saling berhubungan (interkoneksi) antar komunitas dan antar para pihak. Untuk
bisa mengelola dinamika politik di antar para pihak yang berbeda kepentingan
seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi dan politik yang
partisipatif demokrasi (participatory democracy).Kondisi seperti ini bisa
diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya dengan membentuk “Dewan
Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau
“Forum Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur
pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk
melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten yang populasi
masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam lembaga
seperti ini harus ada.
Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah
kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya Pengertian (Konsep) dan Ruang
Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU no 23/
1997, daya dukung lingkungan hidup adalah
kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia
dan makhluk hidup lain. Menurut Soemarwoto
(2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah dayadukung lingkungan alamiah,
yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan
ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna
(1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2
(dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas
tampung limbah (assimilative capacity)Oleh karena itu setiap makhluk yang hidup
yang ada bertugas untuk menjaga keberadaan makhluk hidup lainnya sebaik mungkin
agar terjadi hubungan yang baik yang terjalin antara satu makhluk dengan
makhluk yang lain sehinnga menjaga daya dukung antara masing lingkungan dan
makhluk hidup.
Daya
Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya . Pelestarian Daya Dukung
Lingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan
hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh
suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk
hidup lain . Daya
dukung juga dapat didefinisikan sebagai tingkat maksimal hasil sumber daya
terhadap beban maksimum yang dapat didukung dengan tak terbatas tanpa semakin
merusak produktivitas wilayah tersebut sebagai bagian integritas fungsional
ekosistems yang relevanDi bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata
letaknya . Ada bagian-bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang
tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Apakah Saudara/i
setuju dengan pernyataan di atas? Yes or NoOleh karena itu, agar pemanfaatannya
dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus
disertai dengan tindakan perlindungan .
Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus
dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut :
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah dan udara
2. Menggunakan
bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran)
3. Mengembangkan metoda
menambang dan memproses yang efisien, serta pendaurulangan (recycling)
4.
Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan
alam.
Analisis Daya Dukung Wilayah
Konsep
yang digunakan untuk memahami ambang batas kritis daya-dukung ini adalah adanya
asumsi bahwa ada suatu jumlah populasi yang terbatas yang dapat didukung tanpa
menurunkan derajat lingkungan yang alami sehingga ekosistem dapat terpelihara. Daya
dukung wilayah ( carrying capacity ) adalah daya tampung maksimum lingkungan
untuk diberdayakan oleh manusia Dengan kata lain populasi yang dapat didukung
dengan tak terbatas oleh suatu ekosistem tanpa merusak ekosistem itu.
Fungsi
beban manusia tidak hanya pada jumlah populasi akan tetapi juga konsumsi
perkapita serta lebih jauh lagi adalah faktor berkembangnya perdagangan dan
industr i secara cepat.Satu hal yang perlu dicatat, bahwa adanya inovasi
teknologi tidak meningkatkan daya dukung wilayah akan tetapi berperan dalam
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam.Analisis
daya dukung ( carrying capacity analysis ) merupakan suatu alat perencanaan
pembangunan yang memberikan gambaran hubungan antara penduduk, penggunaan lahan
dan lingkungan.
Analisis daya dukung dapat memberikan informasi yang
diperlukan dalamenilai tingkat kemampuan lahan dalam mendukung segala aktifitas
manusia yang ada di wilayah yang bersangkutanInformasi yang diperoleh dari
hasil analisis daya dukung secara umum akan menyangkut masalah kemampuan (daya
dukung) yang dimiliki oleh suatu daerah dalam mendukung proses pembangunan dan
pengembangan daerah itu, dengan melihat perbandingan antara jumlah lahan yang
dimiliki dan jumlah penduduk yang ada.
Produktivitas lahan , komposisi penggunaan lahan ,
permintaan per kapita , dan harga produk agrikultur , semua dipertimbangkan
untuk mempengaruhi daya dukung dan digunakan sebagai parameter masukan mode l
tersebut.Misal, kemampuan daya dukung pada sektor pertanian diperoleh dari
perbandingan antara lahan yang tersedia dan jumlah petani .Data yang perlu
diketahui adalah data luas lahan rata-rata yang dibutuhkan per keluarga,
potensi lahan yang tersedia dan penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian
Dimana: K = daya dukung lahan (orang/ha) A si = luas lahan yang
ditanami dengan jenis tanaman Si (ha) Ysi = produksi bersih tanaman pangan Si
(kkal/tahun) Csi = tingkat konsumsi untuk masing- masing jenis tanaman pangan
dalam menu penduduk (%kkal/tahun) R = kebutuhan kalori rata-rata per orang
(kkal/orang/tahun) ……… .Persamaan 1
Analisis
daya dukung lahan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (mengacu pada
persamaan 1): 1.Mengumpulkan data luas panen (ha) tanaman-tanaman penghasil
kalori utama (jagung, padi, umbi-umbian, dan kacang-kacangan. 2.Mengumpulkan
data-data produksi (ton/ha) tanaman-tanaman penghasil kalori utama (jagung,
padi, umbi-umbian, dan kacang-kacangan. Menghitung produksi bruto/produksi
kotor (ton) tanaman-tanaman penghasil kalori utama (jagung, padi, umbi-umbian,
dan kacang-kacangan).
Menghitung produksi netto/produksi bersih (kkal/tahun)
tanaman-tanaman penghasil kalori utama (jagung, padi, umbi-umbian, dan
kacang-kacangan). 5. Menghitung nilai konversi jumlah kalori masing-masing
tanaman penghasil kalori utama sesuai ketetapanDaftar Komposisi Bahan Makanan
(DKBM), Depkes, 2008. 6. Menghitung daya dukung lahan (K) setiap desa/kelurahan
H.Keterbatasan Kemampuan Manusia
Keterbatasan Kemampuan Manusia
Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki kecerdasan baik
secara emosional maupun spiritual yang mampu mengelola dan mengolah segala
sesuatu yang terdapat dalam lingkungan hidup menjadi sesuatu yang mampu
menyokong kehidupannya. Manusia dan lingkungan merupakan unsur yang tak dapat
dipisahkan. Lingkungan hidup merupakan komponen penting dari kehidupan manusia
begitu pun sebaliknya kehidupan manusia memiliki pengaruh besar terhadap
kelangsungan lingkungan hidup. Sebuah contoh sederhana bisa diberikan untuk
menggambarkan interaksi timbal balik antara manusia dan lingkungan hidup. Agar
bisa bertahan hidup manusia membutuhkan kegiatan makan dan minum. Dalam memenuhi
kebutuhan itu manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti
hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, air, udara, sinar matahari, garam, kayu,
barang-barang tambang dan lain sebagainya. Komponen-komponen lingkungan hidup
itu merupakan sumber mutlak manusia untuk mempertahankan atau meneruskan
kehidupannya. Begitu pentingnya interaksi antara manusia dengan lingkungan
hidupnya dapat digambarkan dalam pernyataan bahwa hanya dalam lingkungan hidup
yang optimal, manusia dapat berkembang dengan baik, dan hanya dengan manusia
yang baik lingkungan akan berkembang ke arah yang optimal.
Interaksi antara manusia dan lingkungan hidup merupakan
proses saling mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Kalau
seseorang melakukan sesuatu atas lingkungannya, misalnya mencangkul maka di
sini telah terjadi interaksi antara manusia dengan tanah yang dicangkul,
demikian pula terhadap makhluk-makhluk hidup yang berada di sekitar tanah yang
dicangkul seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, cacing, ulat-ulatan dan binatang
mikroba lainya serta terhadap suhu udara di sekitarnya. Proses interaksi
semacam ini disebut sebagai ekosistem, yaitu suatu interaksi timbal balik
antara makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya sebagai satu kesatuan dalam
wujud yang teratur. Ekosistem tidak saja merupakan interaksi antara manusia
dengan lingkungannya tetapi juga antara makhluk hidup satu dengan lainnya.
Antara binatang dengan binatang lain, dengan tumbuh-tumbuhan dan lingkungan
sekitarnya. Lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat
dalam suatu tempat atau ruang yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan
makhluk hidup. Pengertian lain yang lebih luas dapat diberikan untuk
menjelaskan lingkungan hidup, yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya .Manusia dengan kemampuan ilmu dan teknologi bisa membuat
perubahan-perubahan, baik kecil maupun besar pada lingkungannya.
Perubahan-perubahan itu terutama terjadi karena meningkatnya kebutuhan hidup
manusia yang mengakibatkan interaksi antara manusia dan lingkungannya semakin
intensif, misalnya dalam penggalian sumber alam, pengelolaan dan penggunaan
sumber alam, dengan demikian, peranan manusia sangat berpengaruh terhadap
kondisi struktur dan sifat fungsional ekosistem.Manusia sebagai subjek
lingkungan berarti manusia memilki kemampuan untuk mengendalikan lingkungan,
memanipulasi dan mengeksploitasi lingkungan. Manusia mampu merombak,
memperbaiki dan mengkondisikan lingkungan seperti yang dikehendakinnya. Hal ini
dikarenakan:
- Manusia mampu berpikir serta meramalkan keadaan yang akan datang,
- Manusia memiliki ilmu dan pengetahuan,
- Manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yang baik.
Perannya manusia sebagai subjek lingkungan, manusia
diharapkan mampu melakukan pengelolaan lingkungan. Pengololaan lingkungan
adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan dan pengembangan lingkungan, terutama lingkungan alam.
Mengapa terutama ditujukan untuk lingkungan alam? Karena lingkungan alam
bersifat terbatas dan oleh karenanya perlu diusahakan terus kelestarian dan
keberadaannya untuk mendukung kesejahteraan manusia. Usaha pengelolaan
lingkungan memiliki tujuan antara lain:
- Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
- Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
- Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
- Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan masa yang akan datang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar